468x60

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.
Sabtu, 02 Mei 2020

Wajib Tahu Kelemahan Avanza-Xenia Gen Pertama dan Kedua

Daihatsu Xenia & Toyota Avanza sudah usang menjadi primadona pada pasar low multi purpose vehicle (LMPV) sejak diluncurkan dalam tahn 2004. Hal ini sejalan menggunakan penjualan kembarannya yaitu Toyota Avanza.

Kedua berhasil meraih penjualan & memimpin selama lebih 10 tahun semenjak diluncurkan. Memang Antara keduanya berada pada penempatan tidak sinkron teruta pada kapasitas mesinnya.

Pada Generasi Pertama, Toyota Avanza mengusung mesin 1.300 cc empat silinder menggunakan kode K3-VE, sedangkan Xenia bermesin 1.000 cc 3 silinder berkode EJ-VE. Model pertama Avanza ini memiliki 2 varian, yakni E dan G. Sementara Xenia terdiri berdasarkan tiga varian, yakni Mi, Li, & Xi (mesin 1.300 cc).

Pada April 2004, Toyota melansir Avanza S bermesin 1.500 cc 3SZ-VE dengan pilihan transmisi manual dan otomatis. Model pertama ini mendapat respons positif waktu itu, karena dijual mulai Rp 70 juta per unit. Setelah mobil dikirim ke konsumen & digunakan, masih ada beberapa kelemahan primer yg dikeluhkan konsumen dalam Acanza-Xenia Generasi Pertama ini. Apa saja itu, ayo kita bahas lebih jauh:

1. Performa mesinnya, khsusnya mesin berkode EJ-VE 1.000 cc yang dibawa Xenia. Performa mesinnya seringkali ndut-ndutan terutama pada saat melakukan pergantian pada gigi rendah.

Dua. Sistem suspensinya memang dirasakan kurang nyaman apalagi timbl tanda-tanda mengayun atau "ajrut-ajrutan", dalam saat melewati polisi tidur, ataupun jalan rusak dan berlobang. Dampak lainnya, gejala body roll atau semakin teras.

3. Kekedapan kabin sangat minim terdeteksi berdasarkan getaran & suara mesin terdengar relatif jelas waktu kita berada di pada kabin. Apalagi waktu melaju pada jalan tol suara ini semakin terasa bising .

Sementara pada Generasi Kedua sudah mengalami perubahan, tetapi permanen saja terdapat beberapa kekurangannnya: berikut kekurangan generasi ke 2 Avanza-Xenia yg diluncurkan dalam Juli 2006 yang mengandalkan mesin berteknologi VVT-i ini:

1. Tingkat kenyamanan kabin lebih baik menurut Gen 1, namun dikelasnya masih kalah berdasarkan pesaingnya lainnya

2. Electronic Power Steering (EPS) yg adalah bagian berdasarkan kesatuan steering rack kurang awet dibandingkan EPS pada kendaraan beroda empat Toyota tipe lain.

3. Sistem pendinginnya yang masih memakai single motorfan, sebagai akibatnya saat terjadi perkara pada sistem pendinginan, otomatis mobil bisa dikatakan nir bisa dijalankan.

4. Fitur teknologi Drive by Wire yg nir terdapat, sementara para pesaing telah adopsi teknologi ini. Dengan adanya teknologi ini kinerja mesin makin indah terutama berhemat bahan bakar dan kerja mesin lebih efisien.

Semoga ulasan tentang kelemahan Avanza-Xenia Generasi Pertama dan Kedua ini sanggup berguna bagi para pecinta otomotif Tanah Air.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top